PERHATiAN

Adalah dimaklumkan bahawa tidak semua artikel didalam blog ini adalah dari karya saya, ada sesetengahnya (yg bertanda *) diambil dari blog lain untuk renungan bersama.
Terima Kasih.

Saturday, August 04, 2007




Bandingkan dua buah cermin. Dibuat pada waktu yang sama, ditempatkan di tempat yang sama, bahkan menerima pencahayaan dan suhu udara yang sama. Yang membezakan hanyalah dua orang manusia yang memilikinya.

Yang pertama, malas sekali membersihkannya. Setiap ada setitik debu menempel di cermin, dia biarkan. Bahkan titisan tinta yang mengenai cermin pun dia enggan membersihkannya. Dia sama sekali tidak pernah mahu mencuci, atau menggosok cermin kesayangannya itu dengan kain bersih atau air bersih. Segala noda dia biarkan menempel di cermin.

Awalnya titisan tinta itu mungkin hanya setitik, dua titik, lalu tiga titik, hingga selanjutnya mengendap menjadi gumpalan tinta yang sudah mengering di permukaan cermin, sehinggakan, si pemiliknya sendiri tidak dapat mencermin dirinya sendiri. Dia tidak bisa melihat apakah dirinya baik, atau jelek, saat berdiri di depan cermin. Lama-lama, titisan-titisan tinta itu pun menjadi karat. Dan cermin sudah tidak berfungsi baik lagi. Bahkan, kadang-kadang, kerana telah ternodai oleh gumpakan tinta yang mengarat, cermin yang memantulkan kebaikan menjadi kejelekan, atau kejelekan menjadi kebaikan. Karena sudah mengarat, cermin pun susah untuk dibersihkan...

Yang kedua, merawat cerminnya dengan baik. Setiap ada setitik titisan tinta, meskipun sedikit, dia terus membersihkannya. Menggosoknyanya dengan lap dan air yang bersih. Sehingga cermin setiap harinya selalu jernih, mampu memberinya pengetahuan tentang sebaik/seburuk apa dirinya jika berdiri di depan cermin tersebut. Sehingga cermin bisa membuatnya selalu mengesan setiap kesalahan dalam penampilannya.

Rajin-rajinlah membersihkan hati kita... Kerana jika tidak, nescaya dosa-dosa itu semakin lama akan semakin bertompok dan menutupi cahayanya. Yang lebih menakutkan, noda-noda dosa itu bisa membolak balikkan fakta. Yang benar jadi batil, yang batil jadi benar. Naudzubillah...

Setiap hari.. carilah pengampunanNya. Istighfar.bukan hanya di mulut saja. Namun penyesalan terdalam akan semua kehilapan yang kita lakukan. Setiap dosa adalah bahaya. Meski sepatah kata atau sekelebat lirikan mata, itu awal dari noda yang bisa menjadi karat jika tidak cepat-cepat dibersihkan.

Ada pepatah, "Menyesal dahulu pendapatan,menyesal kemudian tiada berguna" Intropeksi diri.beristighfar setiap waktu adalah lebih baik daripada terlanjur melakukan kekhilafan. Allah memang Maha penerima taubat, tapi urusan kita adalah untuk selalu menjaga diri dari dosa.

Wallahu a'lam.



ikhlas,





iNSaN KaMiL

Ungkapan berhikmah Saidina Abu Bakar r.a

Ungkapan berhikmah Saidina Abu Bakar r.a
"sesungguhnya berdiri iblis dihadapanmu, jiwa berada disebelah kananmu, nafsu pula disebelah kirimu, dunia berada dibelakang mu, semua anggota tubuh disekitarmu, sedangkan Allah 'Azzawajalla berada di atasmu.... Maka menghasutlah sang iblis laknatullah kepadamu agar meninggalkan agama mu, jiwa pula mendorong mu kearah maksiat, nafsu pula mendorongmu agar memenuhi tuntutan syahwat sedang dunia pula mengajakmu agar memilihnya dari memilih akhirat, anggota tubuh mu meminta agar kamu melakukan sebanyak mungkin dosa dan Allah menghendaki kamu agar memasuki syurga serta mendapatkan keampunannya..... Siapa yang memenuhi pelawaan iblis maka hilanglah agama dari dirinya... siapa yang menuruti ajakan jiwanya maka hilanglah darinya nilai nyawanya... siapa yang mengikuti tuntutan nafsunya maka hilanglah akal darinya... siapa yang memenuhi ajakan dunia maka tiadalah lagi akhirat untuknya... siapa yang menuruti ajakan anggota tubuhnya maka hilanglah syurga untuk dirinya.... manakala sesiapa yang memenuhi pelawaan Allah 'Azzawajalla maka sesungguhnya akan hilanglah pada dirinya semua kejahatan serta dia akan memperolehi segala kebaikan....... yang manakah kita??

BOIKOT!!

Bebaskan Palestin!